Larius Jaffray Tabuni
Kotbah Tgl. 18 Junni 2017 Makassar
Kampus Sekolah Tinggi Teologia Jaffray Makassar
Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Ebenaezer Makassar
Thema: Tuhan Yang Berdaulat, Tuhan Yang Mengubah Segala
Sesuatu
Mazmur 30:11-13; 12:1-9
·
Dengarlah,
TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!" Maz. 30: 11).
·
Aku
yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah
Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, (Maz. 30: 12)
·
supaya
jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku,
untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu (Maz. 30: 13).
PENDAHULUAN
Latar Belakang Orang Israel
1.
Orang Israel meratap menandakan mereka ada didalam masalah yang amat
besar dan mereka melihat diri mereka bahwa tidak ada jalan keluar dari masalah
yang mereka hadapi atau mereka meratap karena orang-orang yang mereka sayangi
meninggal, sehingga mereka merasa putus asa, tidak memilih harapan. Atau meratap
karena melihat Dosa mereka buat begitu amat besar sesingga mereka meminta
pengampunan agar Tuhan melayakan mereka.
2. Kain kabung (Blacu/Goni). Orang
Israel memakai kain kabung menandakan bahwa mereka tidak bisa diganggu karena
mereka ada dalam sebuah masalah, atau mereka berada dalam keadaan kedukaan.
3.
Orang Israel Memakai ikat pinggan sebagai tanda mau pergi berperang untuk
melawan musuh-musuh mereka yang gagah perkasa, atau memakai ikat tandanya bahwa
ia sedang mengerjakan sebuah pekerjaan dan tidak ada waktu untuk Israhat.
Pendahuluan (Maz. 30:11-13)
Latar Belakang Daud
1.
(Maz. 30:11 “Meratap”) Mazmur Daud meratap oleh karena orang-orang
pilihan, pasukan perkasa, orang-orang saleh semua habis lenyap ayat ini mengungkapkan
bagimana keadaan yang Daud rasakan yaitu ia meratap oleh karena orang saleh
habis lengyap (Maz. 12:2) namun bagimana
ia melihat Tuhan mengubah dia meratap menjadi menari-menari, menari-nari
menandakan bahwa Tuhan telah melepaskan dari segala beban yang menindinya. Dan
Daud sekarang merasa lega atas perbuatan Tuhan yang amat dahsyat dan luarbiasa
didalam hidupnya.
2. (Maz. 30:12 “Karung Goni”). Daud
memakai karun goni (kabung) menunjukkan bahwa Daud sedang berduka atau berada
dalam masalah besar di dalam hidupnya oleh karena menindasan terhadap
orang-orang lemah dan miskin (Maz. 12:6) terus-menerus terjadi sehingga Daud
merasakan kesedihan amat dalam, dalam kesedihan ia melihat bahwa raja-raja yang
lahir dari kaum miskin dan lemah terus dimusnahkan oleh karena musuhnya, penindasan
demi penindasan sehingga Daud sepanjang hari ada di dalam duka dan penindasan.
Oleh karena itu, bagian ini menyanyikan pujian bagi Tuhan, kesedihan dan duka
yang amat dalam telah Tuhan mengubahkannya menjadi kegirangan besar bagi Daud
karena Daud melihat Tuhan membuka kain kabung yang dia pakai.
3.
(Maz. 30:12 “Ikat Pinggang”) Daud melihat bagimana Tuhan melepaskan
ikat pinggangnya, sepanjang hari Daud selalu bersiap-siaga menghadapi
musuh-musuhnya, ia memakai ikat pinggang sepanjang waktu. Namun, betapa dashyat
dan luar biasa Tuhan melepaskan ikat pinggang yaitu Tuhan memusnakan semua
musuh-musuh Daud yang gagah perkasa, sehingga ikat pingggan Daud dilepaskan
tandanya bahwa Daud berada dalam kedamaian. Daud memastikan bahwa ia sudah
merasa tenang dari semua searngan musuhnya.
Eksposisi
Orang percaya penting belajar dari raja Daud, Daud
selalu menyanyikan bagi Allah oleh karena perbuatan-Nya dahsyat dan luarbiasa
namun apakah kita tahu pasti keadaan yang semestinya. Orang percaya juga
menyadari bahwa Daud dalam masalah, persoalan, himpitan, dalam keadaan duka,
sedih. Namun, ia selalu menyanyikan pujian bagi Allah. Oleh karena Daud
memastikan bahwa dari semua proses yang dia jalani yang pasti ada rencana Tuhan
dibalik pencobaan yang dia alami. Sehingga seluruh proses yang dijalani, salah
satu jalan yang ia lakukan ialah ia percayakan semuanya kedalam tangan Tuhan
yang membawa kemenangan baginya.
Kalimat tanya
1. Apa
yang bisa lakukan dalam keadaan seperti Daud?
2.
Apa yang respon orang percaya terhadap masalah
yang kita hadapi?
3. Dan
apakah percaya bahwa Tuhan akan melakukan perkara yang besar didalam hidupmu.
Transisi
Keadaan-kedaan yang kita alami adalah bagian dari
proses Tuhan, proses demi proses membawa kita melihat keagunggang Tuhan didalam
hidup dan menikmati berkat Tuhan sepanjang kehidupan kita. Namun, banyak orang
tidak mau menikmati proses Tuhan, mereka mengambil langkah untuk menghadapi
masalah yang sedang terjadi tetapi pada akhirnya mereka terjebak dalam masalah
besar yang membinasakan. Jangan pernah bertanya mengapa hal ini harus terjadi, Joel
Osteen Quotes; “rasa sakit adalah bagian
dari kehidupan kita semua miliki hal-hal yang tidak kita mengerti, mudah untuk
berkecil hati dan berpikir,” Tuhan, mengapa ini terjadi? “Tapi jangan memberi
tanda tanya Tuhan menetapkan sebuah periode.”
ilustrasi
Ilustrasi Kunyanyi
Halelluya
Pecipta: Wawan lee
“Kunyanyi Haleluya”
“Ku nyanyi haleluya, ku
nyanyi haleluya, sungguh Kau hebat, ajaib perkasa, perbuatan-Mu (di hidupku)”,
begitulah sepenggal lirik lagu Kunyanyi Halelulya. Lagu penyembahan ini
membekas banget di telinga dan di hati kita. Apalagi di Indonesia, lagu ini
cukup sering dinyanyikan.
Lagu Kunyayi Haleluya mulai
populer semenjak dinyanyikan oleh Symphony Worship dari GBI City Tower, Jakarta
Pusat. Nada yang enak serta liriknya yang mendalam membuat lagu ini begitu
spesial bagi sebagian besar orang percaya. Tetapi tau ngga sih kalau ada kisah
mengharukan dibalik terciptanya lagu Kunyanyi Haleluya ini?
Lagu ini ternyata ditulis
oleh Wawan Lee, seorang penyanyi rohani yang berdomisili di Singapura . Dalam
kesaksiannya, Wawan Lee mengungkapkan bahwa setiap lirik yang ia tulis benar-benar
berasal dari kisah hidupnya sendiri. Dulu kehidupan keluarganya benar-benar
sulit dan serba kekurangan. Ayahnya harus menjalani perawatan medis akibat
sakit jantung yang diderita. Disisilain ia harus menerima kenyataan bahwa
keluarga kekasihnya tak merestui hubungannya karena kondisi ekonomi Wawan Lee
yang kurang mampu.
Dalam kesaksian berkata bahwa
“Yang dia lakukan adalah doa dan doa…sampai sekali waktu, dia bergabung dengan
Symphony Worship 2014. Ketika itu dia dalam keadaan stress, walau
teman-teman tidak tahu keadaan dia alami
Sesungguhnya, karena dia
nggak pernah cerita kepada semua orang,” ungkapnya. Suatu hari, dia seperti
mendapatkan ide untuk menulis lagu. Setiap kata yang keluar dari hatinya ia
tulis. “Jangan takut, jangan cemas jangan bimbang, percaya kepadaKu.”Lalu
aku bangun dari piano, berdiri sambil angkat tangan, tiba-tiba Tuhan kasih nada
dan kata-kata: Kunyanyi Haleluya,” terangnya. Ketika Wawan menulis lagu ia
membayangkan dirinya tengah berada dalam pertempuran antara Daud dan Goliat.
So, dari situlah lagu Kunyanyi Haleluya tercipta.
Setahun kemudian kehidupan
Wawan Lee berubah 180 derajat, keadaan ekonomi keluarganya mulai dipulihkan.
Bahkan orang tua kekasihnya sudah merestu hubungannya. Dan akhirnya Wawan Lee
menikah pada tahun 2015. “Puji Tuhan saya menikah tahun 2015. Semua Tuhan
cukupkan, bahkan Tuhan membuat semua indah, Tuhan Yesus luar biasa,” terangnya.
Dari kisah ini kita dapat
belajar bahwa masalah dapat berubah menjadi sebuah karya yang indah. So, besar
kecilnya masalah tergantung dari caramu menyikapinya. Yuk, ubah masalahmu
menjadi sebuah karya! Tuhan Yesus memberkati.
Pecipta: Horatio
Gates Stafford “Selamatlah Jiwaku”
Terciptanya
Lagu Karena Musibah
Pada tahun 1870 iman mereka diuji oleh tragedi.
Anak laki-laki mereka, yang berumur empat tahun, Horatio Junior, meninggal
dunia karena demam berdarah. Tidak hanya sampai di situ saja tragedi yang
dialami. Beberapa bulan sebelum kebakaran besar di Chicago tahun 1871, Spafford
menginvestasikan modal yang cukup besar untuk usaha real estate di pinggiran
danau Michigan, tapi semua investasinya tersapu habis oleh bencana tersebut.
Tercatat ada 250 orang meninggal di lalap jago merah tersebut dan 90.000 orang
kehilangan tempat tinggal. Meskipun menderita kerugian sangat banyak, mereka
menjadi tenaga sukarela membantu proses evakuasi para korban.
Karena ingin menghibur keluarganya sekaligus
berpartisipasi dalam program kebangunan rohani D.L.Moody dan Ira
D.Sankey di Inggris, maka Spafford merencanakan perjalanan ke Eropa
bersama keluarga pada bulan November 1873. Namun karena masih ada urusan
pekerjaannya di Chicago, Spafford tidak berangkat bersama dengan keluarganya.
Sekali pun demikian ia tetap bahagia karena istri dan keempat anaknya itu pergi
bersama-sama dengan orang-orang Kristen lainnya. Ia telah memutuskan akan
menyusul menemui mereka kemudian di Perancis. Ia minta kepada istri dan keempat
anak perempuannya untuk berangkat lebih dulu dengan kapal SS Ville du Havre.
Saat itu Kapal S.S. Ville du Havre adalah sebuah kapal layar samudera
milik maskapai pelayaran Perancis, yang merupakan kapal paling mewah yang
berlayar dari pelabuhan New York.
Pada tanggal 22 November 1873 pukul 2 dini hari,
saat kapal pesiar mewah ini sudah berlayar beberapa hari lamanya di atas laut
yang tenang, sebuah kapal besi berbendera Inggris bernama Lochearn
menabraknya. Akibatnya dalam waktu dua jam Ville du Havre, salah satu
kapal terbesar yang pernah ada pada waktu itu, tenggelam ke dasar samudera
Atlantik beserta 226 penumpangnya termasuk keluarga Spafford. Sembilan hari
kemudian korban yang selamat dari kapal itu tiba di pulau Cardiff, Wales,
Inggris dan di antara mereka terdapat Nyonya Spafford. Dia mengabarkan
melalui telegram kepada suaminya dengan dua kata, ‘saved alone’ (hanya aku yang
selamat).
Bagaimanakah reaksi Spafford ketika mendengar
berita buruk tersebut ? Mengingat peristiwa inii merupakan tragedi yang kedua
baginya. Yang pertama, ia baru saja mengalami kerugian usahanya akibat dari
kebakaran besar di Chicago. Yang kedua, ia kehilangan keempat anaknya. (Buku Story Behind The Song terbitan Yis Production
menjelaskan lengkap berikut foto-fotonya).
Dengan kapal pertama di bulan Desember pada tahun
yang sama, Spafford berangkat untuk menyusul istrinya ke Eropa. Di dalam
perjalanan itu, kapten dari kapal yang ditumpanginya memanggil Spafford ke
dalam kabinnya dan mengatakan bahwa saat itu kapal sedang berada di daerah di
mana Ville du Havre tenggelam. Kebetulan malam itu Spafford sangat sulit untuk
memejamkan matanya. Di tengah laut tersebut, ia minta kepada kapten kapal yang
ditumpanginya untuk berhenti sebentar. Dengan memuji Tuhan, di tengah Samudera
Atlantik, saat kesedihan dan kepedihan terasa di dalam hatinya, Spafford
menuliskan lima stanza (bait/ayat) lagu yang salah satunya berbunyi : “When
peace like a river attendeth my way, When sorrows like sea-bellows roll,
Whatever my lot, Thou has taught me to say, ‘It is well, it is
well with my soul!’ Begitulah Spafford
mendapat kata-kata lagu ‘It Is
Well With My Soul’ yang kini sudah diterjemahkan menjadi ‘Nyamanlah
Jiwaku’.
Lirik yang ditulisnya ini merupakan ungkapan
perasaannya. Hal itu terlihat dari syair lagu yang didapat di kapal tersebut.
Spafford tidak menumpahkan kedukaannya, tapi lebih pada pengampunan yang sudah
dilakukan Kristus dan pengharapan akan kedatanganNya yang kedua. Di bait
pertama dan kedua masih disebutnya rasa sedihnya dengan kata-kata ‘dan walau
derita penuh’ (walau kesusahan menimpaku ‘Whatever my lot’) dan ‘kendati pun
susah terus menekan’, tetapi di bait ketiga sudah diserukan ‘dan aku lepas’,
dan di bait keempat bahkan ia menunjuk ke masa kedatangan Kristus kelak dan ia
mencatat ‘pabila serunai berbunyi gegap, ku seru : S’lamatlah jiwaku!’ Ia tidak
mau jiwanya tertindas oleh kesedihan. Secara manusiawi, sulit dipercaya bahwa
di tengah-tengah rasa dukanya yang mendalam, Spafford sanggup mengatakan,
‘S’lamatlah jiwaku’ atau yang diterjemahkan sebagai ‘Nyamanlah jiwaku’.
Setelah mereka bertemu beberapa minggu kemudian Nyonya Spafford mengatakan
bahwa dia tidak sedang kehilangan anak-anaknya, melainkan hanya berpisah untuk
beberapa waktu lamanya.
Kisah Imelda Sarina “Proses
Melewai Patah Hati”
Dunia seakan runtuh.
Setiap hari
selama seminggu Imelda hanya bisa menangis, dan merasa kosong. dia merasa dunia
sedang memperoloknya. Dia melewati dengan berdoa penuh tangisan, kekecewaan dan
kadang kala kemarahan. Tuhan dimana? Kenapa tidak datang mengangkat masalah
yang dia hadapi? Kenapa tidak hadir untuk memulihkan jiwanya?
Pertanyaan
itu yang selalu dia naikkan setiap kali berdoa. dia kebal terhadap semua
nasihat-nasihat dan kata penghiburan bersifat positif, yang telah terlontarkan
dari keluaraga dan sahabat-sahabatnya. Tak satu orang pun dapat menenangkan
hatinya. Semua nasihat-nasihat untuk si korban patah hati pada saat itu
dianggap angin lalu saja. Dia juga sudah jenuh membaca semua buku motivasi
untuk membangkitkan semangat dari keputusasaan dan patah hati.
Nihil. Ini
adalah hari-hari gelapnya. Dia berduka. Pada akhirnya dia memutuskan untuk
berpuasa selama sebulan. Tujuannya hanya untuk memohon kedamaian dalam
hidupnya. Dia tak ingin tersiksa lagi atas hal yang sama sekali tidak bisa dia
ubah. dia ingin berdamai dengan diri sendiri. Dia memberanikan diri berpuasa
selama sebulan, delapan belas jam perharinya. Seminggu dia berpuasa, sepertinya
yang dia lakukan sia-sia. dia tidak makan dan minum selama 18 jam, tapi hatinya
tidak pernah tenang. Batinnya berbisik ini tidak adil. Sedangkan lelaki
itu telah menikmati masa-masa bahagianya. Dia tetap tidak bisa menerima
kenyataan, dan doanya terus meminta Tuhan mengubahkan hal-hal buruk yang telah
terjadi padanya.
Dua minggu
dia berpuasa, dia berdoa dan terus membaca ayat-ayat Alkitab yang harusnya bisa
meneguhkan, tapi nyatanya tidak. Hatinya terus menangis, berontak, menyimpan
kekecewaan terdalam. Sampai akhirnya sesuatu terjadi. Dia meyakini ini salah
satu mujizat yang terjadi dalam hidupnya. Tepatnya hari Minggu, dia melakukan
kebaktian pertama kali di sebuah gereja, dimana salah seorang temannya telah menjadi
jemaat tetap disana. Dia beribadah layaknya orang normal, yang tidak menyimpan
luka dan pahit di dada. Setelah ibadah selesai, jemaat di gereja tersebut
mengajaknya berkenalan (karena dia baru pertama kali ibadah ke gereja
tersebut). Seorang wanita tiba-tiba mengahampirinya. Awalnya hanya perkenalan
biasa, tak sampai 5 menit beliau mengajaknya mengambil waktu doa bersama di
ruang doa. dia terkejut. Malah sempat takut. Apakah ada yang salah dengan
wajahnya? Apakah maksud wanita ini ingin mendoakannya? Batinnya penuh tanya
pada saat itu. Wanita itu hanya menjawab, mungkin ini adalah jawaban dari
segala doa mu dalam pergumulan mu saat ini. Kamu itu begitu spesial di mata
Tuhan. Tuhan begitu mengasihimu, dan tidak melewatkanmu. Wordless dia tak bisa
berkata-kata. Air mata tak dapat saya bendung lagi.
“Tuhan itu
dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan ia menyelamatkan orang-orang yang
remuk jiwanya”. Mazmur 34:18. Tuhan mempunyai tujuan indah di balik
setiap masalah. Rencananya memang melampaui akal manusia. Tuhan tetap melihat
hatinya yang hancur, walaupun selama saya berdoa dan berpuasa, saya merasa
Tuhan melewatkan saya, karena dia belum merasakan kabar baik saat itu. Dia
malah memaksanya untuk mengubah ‘skenario-Nya’ menjadi cerita yang dia
inginkan. Dibalik semua kegelapan yang terlihat oleh mata manusia,puji Tuhan
pada hari itu hatinya benar-benar dipulihkan. Tuhan mengangkat bebannya, dan
memulihkan jiwanya kembali melalui wanita yang ternyata seorang hamba Tuhan di
gereja tersebut.
Dia menuruti
ajakannya untuk masuk ke dalam ruang doa. Dia menceritakan semua kisah cinta
sampai akhirnya ditinggalkan. Wanita itu benar-benar bisa merasuki rohnya dengan
kata-kata “Berikan pengampunan pada lelaki itu, Tuhan sedang bekerja di dalam
hidupmu”. Dia mengajaknya untuk berdoa. Berdoa untuk mengampuni diri sendiri
dan lelaki yang telah menyakiti dia. Menghilangkan semua kebenciannya pada nya
dan pada kenyataan yang telah terjadi Menerima ini sebagai berkat Tuhan, dan
menyadari ini sebagai pekerjaan Tuhan untuk mengubah dan memakai hidupnya untuk
lebih dekat lagi dengan-Nya.
Dia benar-benar
merasakan terang kasih Tuhan atas hidupnya. Dia merasakan Tuhan ada di dalam
hatinya. Selama ini, hidupnya memang berjalan dengan baik-baik saja. Dalam
arti, dia masih bisa menghadapi masalah-masalahnya, tanpa harus bergumul
seperti ini. Tidak ada sesuatu masalah yang terlalu berarti terjadi dalam
hidupnya. Namun, kini dia bisa merasakan bagaimana pergumulan itu terjadi.
Bagaimana Tuhan menyapanya dan ingin dia untuk tetap setia berkomunikasi
dengan-Nya apa pun yang terjadi. Bagaimana dia harus menang melawan ego dunia
dan tetap setia berjalan bersama Bapa.
“Karena
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga.” Matius 6:14, dia mengampuni lelaki itu dalam doa. Dia mengampuni
dirinya sendiri dan mengampuni semua hal yang telah terjadi. dia mengikhlaskan
dia menjalani hidup dengan wanita lain. Tuhan telah menyelamatkan jiwanya.
Tuhan telah mengajarinya bagaimana cara mengampuni dengan benar. Bagaimana
untuk tidak menyimpan penyakit hati itu sebelum menjadi kronis. Kelegaan yang
dia rasakan setelah itu. Siapa pun kamu, apa pekerjaan dan jabatan kamu pasti
tidak akan terlepas dari masalah selama masih hidup di dunia ini. Menyadari
hidup tidak terlepas dari masalah, carilah damai sejahtera yang sejati. Hanya
bersama Tuhan kita dapat menemukan damai sejahtera yang sejati. Hanya berjalan
dalam lindungan Allah, kita dapat menang melawan segala masalah dan
peperangan rohani yang berganti dengan kelegaan dan kedamaian di hati.
Ini adalah
pergumulan paling terdalam dalam sejarah hidupnya. Pengalaman ini berani dia
bagikan untuk umum agar siapa pun di luar sana yang sedang patah hati, merasa
ditinggalkan, tertolak, atau sedang berada dalam pergumulan, tidak merasa
sendiri. dia telah melewati masa-masa itu. Tetaplah setia dan berharap pada
Allah Bapa, yang tidak pernah meninggalkan dan mengecewakan kita. Sadari semua
yang terjadi di dunia ini adalah pekerjaan Tuhan sebagai proses kedewasaan
rohani. Dalam hal ini dia diajarkan
mengampuni. Tuhan benar-benar membuatnya belajar. Ketika dia ditinggalkan dan
patah hati, disitu dia belajar mencari hadirat Tuhan sesungguhnya. dia
bersyukur untuk semua rancangan Tuhan yang indah ini.
“Ya Bapa-Ku,
jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi bukanlah
kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. Lukas 22: 42. Doa bukanlah
sugesti positif yang kita ucapkan agar semua baik-baik saja. Doa bukan
memaksakan kehendak kita atas Tuhan. Doa adalah menerima segala kehendak Bapa,
baik itu manis maupun pahit, dan benar-benar membiarkan Tuhan berdaulat atas
hidup kita. Tanpa keluh kesah, dan tetap setia walaupun badai hidup semakin
kencang menerpa. Tuhan melihat hati. Tidak ada masalah yang datang dalam hidup
kita tanpa seizin Tuhan. Tuhan ingin mebentuk karakter kita untuk dewasa
rohani, bukan menjadi bayi rohani yang rapuh dan terus merengek, menangis jika
keadaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tuhan ingin kita berjuang sampai
akhir. Berjuang untuk iman, agar tidak menjadi sama dengan dunia..
Yesus telah
belajar menjadi taat terhadap kehendak Bapa di surga walaupun begitu sakitnya
derita yang ditanggung, dan dijadikan sempurna melalui penderitaan-Nya. Yesus
tetap memberikan pengampunan dan mengasihi semua orang yang membenci-Nya. Hal
mengikut Yesus sebenarnya adalah bagaimana tetap cinta dan setia kepada Yesus
di tengah-tengah pergumulan hidup. Teladan mengikut Yesus janganlah hanya kita
jadikan sebagai wacana. Mari, kita aplikasikan secara nyata karakter Yesus
tersebut dalam kehidupan kita, dengan menjadi pribadi yang siap dibentuk.
Semuanya yang dalam rencana Tuhan saya percaya itu semua untuk mendatangkan
kebaikan.
“Kita tahu
sekarang, bahwa Allah Turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28
Aplikasi
Kehidupan itu seperti “Bola” terkadang terpojok,
terkadang jalan tengah-tengah, terkadang jalan menyamping tetapi alangkah
baiknya kita mempercayakan semua yang kiah yang kita lewati, semuanya bagian
dari proses Tuhan yang membawa kita lebih dekat kepada-Nya.
Kesimpulan
1. Jemaat
Tuhan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap situasi
2.
Jemaat Belajar mengucap syukur disetiap moment
yang kau buat, membawamu lebih dekat dengan Tuhan.
3. Jemaat
Tuhan, menyadari bahwa pengalaman demi pengalaman rupa Kristus semakin nampak
dalam kehidupan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar